Lupa akan janji tuhan, itulah kata
yang mungkin sesuai dengan situasi saat ini, ketika diri ini mulai melupakan
kalam ilahi, ketika diri ini mulai mendahulukan hasrat diri tanpa meminta
pertimbangan dari Tuhan. “Tuhan...maafkan diri ini yang terlalu lama
berkecimpung dalam dosa, yang terlalu terlarut dalam hawa nafsu sehingga mulai
mengesampingkan akan izin Tuhan, mengabaikan nilai-nilai kebenaran hanya untuk
sebuah nama yaitu “hawa nafsu”. Hawa nafsu telah lama membelenggu sehingga
mulai terkikis sudah rasa iman, nilai kejujuran, dan mulai hilang nilai haqiqi
yang lama termaktub dalam ingatan memori otak ini. Tuhan,, maafkanlah kesalahan
hambamu ini,,Tuhan jangan biarkan hambamu ini tutup usia sebelum adanya rasa
baktiku kepadamu, orang tua dan negeri ini terwujud dengan kontribusi yang
besar dan terpuji. Tuhan,,,sudah lama hati ini terselimuti oleh kabut hitamnya kecerobohan,
kebohongan, dan kenistaan, maka dari itu Tuhan,,,bimbinglah hambamu
ini,,berilah petunjukmu, jangan engkau biarkan hambamu ini terbawa arus pusaran
hitam yang menyesatkan. Tuhan,,,terlalu lama diri ini terfakum dalam ketidak
pastian arus, ketidak pastian tujuan. Tuhan,,ampunilah hambamu ini yang telah
mendustakan ayat-ayat kalammu,,yang telah mengingkari janji-janjimu. Tuhan,,,maafkanlah
hambamu ini untuk kesekian kalinya.. terlalu sering hambamu ini memunafikkan ikrar
taubat. Tuhan,,jangan pernah bosan untuk menegur hambamu ini. Dan jangan pernah
bosan untuk mengasishiku. Saya layaknya anak kecil yang tidak konsisten, yang
selalu mengulang kesalahan-kesalahanku.
Allah,,,engkaulah tuhanku yang akan
selalu menuntun, mengarahkan, menolong, menolong, mengasishi, bahkan engkaulah
yang akan menghibur diri ini dikala susah, dikala diri inisudah terpojok dengan
cobaan hidup. Allah,,,iringilah langkahku setiap saat...
Engkaulah Allahku,,,dan Allah semua
makhluk dan alam semesta ini...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar